CHATBOX

Free Image Hosting at www.ImageShack.us

QuickPost Quickpost this image to Myspace, Digg, Facebook, and others!
Get your own Chat Box! Go Large!
Indonesian Radio Online
http://www.focus.co.id/images/yahoo-icon.png

02 Februari, 2009

Neraca

Neraca Sebuah Pengertian Dan konsep Dasar
August 28th, 2008 Posted in simple akunting
Neraca merupakan pintu gerbang bagi saya untuk mengerti apa itu akuntasi karena dengan memahami neraca maka akan jauh lebih mudah untuk mengerti tentang hal-hal yang berkaitan dengan akuntansi seperti laporan laba-rugi, buku besar, neraca saldo, jurnal umum atau laporan perubahan modal dll. Artikel ini saya tulis ketik dengan tujuan agar ilmu saya tidak “karatan” dan semoga berguna bagi orang lain yang ingin memahami neraca, ini adalah pemahaman dan strategi yang saya gunakan untuk belajar akuntansi karena saya sendiri bukan seorang ahli akuntansi maka mohon dikoreksi jika ada kesalahan dan semoga berguna bagi yang membutuhkan
Neraca juga sering disebut sebagai laporan posisi keuangan atau balance sheet apakah neraca hanya diperlukan bagi perusahaan-perusahaan besar atau hanya bagi para praktisi akuntansi saja bagaimana dengan para profesional seperti pelaku usaha kecil dan menengah atau bahkan bagi pelaku bisnis online, apakah mereka tidak perlu memahami neraca kalau menurut saya, mereka perlu memahami neraca karena dengan memahami neraca mereka dapat mengetahui posisi riil keuangan mereka seperti berapa besar kas, modal, hutang, kewajiban, piutang, aset, depresiasi, aktiva dan pasiva dan yang terpenting adalah menggunakan informasi yang ada dalam neraca tersebut sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil keputusan, tapi tantangan selanjutnya adalah bagaimana cara membuat neraca bagi yang tidak mempunyai catatan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum atau sebuah skill yang diperlukan untuk membuat laporan keuangan, ini bisa diatasi dengan menyewa seorang akuntan publik atau kalau terlalu mahal bisa menyewa jasa seorang akuntan yang telah berpengalaman untuk menyusun laporan keuangan, atau bisa dengan belajar sendiri cara membuat sebuah laporan keuangan sehingga bisa menyusunnya sendiri, karena sebuah bisnis tentu memerlukan sebuah sistem catatan keuangan yang bagus tidak memandang apakah perusahaan tersebut merupakan perusahan kecil, menengah, perseorangan, perusahaan publik, atau pelaku bisnis online.

gambar diatas adalah sebuah contoh dari neraca bentuk T dan penjelasannya sebagai berikut:
• judul neraca diatas terdiri dari nama perusahaan, jenis laporan keuangan(neraca), dan tanggal pembuatan.
• Neraca terdiri dari Aktiva atau harta, kewajiban (hutang), dan modal dimana Aktiva = Kewajiban + Modal, kolom kewajiban dan modal disebut juga sebagai pasiva ini adalah logika sederhana kenapa neraca disebut juga sebagai balance sheet, karena jumlah sisi aktiva selalu sama dengan jumlah sisi pasiva pada dasarnya sumber daya yang terpakai dalam sebuah perusahaan itu tidak hilang tapi berubah bentuk sebuah contoh misalkan perusahaan membeli kendaraan secara kredit maka rekening hutang bertambah dan rekening kendaraan juga bertambah ini juga merupakan sebab kenapa sisi aktiva jumlahnya selalu sama dengan sisi pasiva.
• kas, piutang dagang, perlengkapan, tanah, gedung, kendaraan, utang dagang, dan modal disebut juga sebagai rekening, yaitu alat untuk mencatat transaksi keuangan, rekening yang ada dalam neraca disebut sebagai rekening riil atau rekening neraca.
• Besarnya modal bisa diperoleh dengan rumus = aktiva - kewajiban, akan tetapi dengan cara mengurangkan langsung seperti itu memang ini salah satu cara untuk mengetahui besarnya modal akan tetapi kita tidak akan tahu detil transaksi yang mempengaruhi modal seperti biaya penjualan, penjualan, biaya overhead, biaya gaji dll untuk mengetahui detil tersebut dapat diketahui dari laporan laba-rugi dan laporan perubahan modal ini adalah logika dasar kenapa laporan keuangan itu terdiri dari neraca, laba - rugi, dan laporan perubahan modal, karena didalam neraca tidak tersedia informasi detil tentang transaksi yang mempengaruhi modal seperti transaksi penjualan, biaya, serta prive atau yang lainnya kesemua informasi tersebut bisa didapatkan dari laporan laba rugi dan laporan perubahan modal
• Rekening neraca di sisi aktiva disusun urut berdasarkan tingkat likuiditasnya atau yang paling mudah untuk ditukar/dicairkan dengan uang dan uang dalam akuntansi lazim disebut sebagai kas, sedangkan kolom hutang pada sisi pasiva disajikan urut menurut urutan tanggal pelunasan hutang artinya jika kita mempunyai hutang usaha yang harus dilunasi pada tanggal 10 desember 2008 dan 10 agustus 2009 maka hutang tanggal 10 desember 2008 lah yang menduduki peringkat paling atas kemudian 10 agustus 2009, biasanya didalam neraca hutang dikategorikan dalam rekening hutang jangka panjang, hutang jangka pendek, hutang bank, hutang dagang dll dan urutan yang terakhir dari kolom pasiva adalah modal.
Neraca biasanya disusun setahun sekali atau periodik sesuai dengan kebutuhan tidak jarang juga ada perusahaan yang menyusun neraca setiap bulan, uraian diatas merupakan uraian sederhana mengenai neraca semoga bermanfaat.
Related Posts
• Konsep Entitas
Konsep entitas dalam akuntansi bisa mempunyai arti bahwa suatu organisasi atau perusahaan baik yang ...
• Akuntansi Pada Perusahaan Kecil
Perusahaan kecil seringkali tidak menyelenggarakan kegiatan akuntansi dengan baik, meskipun pada das...
• Prinsip Obyektivitas Dan Biaya Dalam Akuntansi
Prinsip obyektivitas dan prinsip biaya merupakan prinsip yang cukup penting didalam akuntansi selain...
• Rekening Dalam Akuntansi
• Accrual Basis atau Cash Basis


Ada satu cara membukukan yang sederhana yaitu dengan mencatat semua keuntungan setip kali membeli yang dikumpulkan seminggu atau sebulan atau setahun. Selisih harga jual beli sebagai keuntungan yang harus dikumpulkan dihitung. Dari keuntungan yang dijumlahkan tersebut dapat diketahui perkembangan keuntungan pertahunnya. Dari laporan itu diketahui apakah suatu toko mengalami kemajuan atau tidak. Bila ternyata dalam setahun diketahui untung yang diperoleh cukup, maka pemilik toko dapat merencanakan suatu investasi dengan tujuan perluasan usaha yang nilainya tidak melebihi keuntungan dalam setahun.
Anda juga bisa menggunakan cara yang berbeda dengan cara di atas, yaitu dengan mencatat setiap kali ada pemasukan dan pengeluaran hari itu juga. Misalnya saja produk yang dijual hari ini jumlahnya sekian, dan pengeluaran yang dilakukan seperti membayar tagihan, membayar listrik, air, dan telpon dicatatnya hari itu juga. Dengan mencatat aliran dana yang masuk & keluar, pemilik toko dapat mengevaluasi besarnya pemasukan yang ada dengan pengeluaran. Bila terjadi ketidak seimbangan karena begiu banyak membayar tagihan, hendaknya memeriksa apakah barang yang ada di toko tampak menumpuk atau sebaliknya.
Itulah tadi dua buah konsep menghitung perkembangan usaha toko, dimana dalam prakteknya sehari-hari memang diperlukan alat bantu seperti jurnal harian, buku besar, laporan Laba Rugi, dan Neraca. Namun untuk pengusaha pemula membuat laporan Laba Rugi dan menyusun Neraca seringkali membingungkan, saran saya sebaiknya Anda menjalan model pembukuan harian yang lebih sederhana, yaitu dengan menggunakan model buku kas harian dan buku catatan barang.
Buku Kas Harian misalnya, model berdampingan dalam satu buku tulis, yang sebelah kiri untuk catatan uang masuk dan yang sebelah kanan untuk catatan uang keluar. Masing-masing dengan kolom-kolom: No. – Tgl – Uraian – Jumlah. Jika nanti dijumlahkan, antara bagian pemasukan (debet) dengan bagian
pengeluaran (kredit) terdapat selisih, maka selisihnya itu disebut saldo. Dengan buku kas harian ini maka setiap harinya Anda dapat menghitung pemasukan dan pengeluaran. Selanjutnya setiap bulan Anda tinggal memindahkan kedalam laporan Laba Rugi. Caranya adalah dengan menjumlahkan seluruh total pemasukan terlebih dulu kemudian barulah dikurangi total jumlah pengeluaran selama satu bulan berjalan. Dengan demikian bisa diketahui posisi Laba atau Rugi dengan cara menghitung selisih pemasukan dan pengeluaran toko Anda selama satu bulan.
Selain buku kas harian, Anda juga perlu membuat buku Catatan Barang. Barang apapun yang bernilai dan berkaitan dengan usaha Anda perlu dicatat. Untuk lebih mudahnya Anda bisa membaginya dalam 2 kategori, yaitu barang modal dan barang dagangan. Barang modal seperti bangku, rak, alat tulis, meja, kursi, AC, kendaraan dan sebagainya. Pokoknya semua barang yang sengaja diadakan untuk menunjang penyelenggaraan usaha Anda. Buku catatan ini bisa juga Anda sebut sebagai buku catatan barang inventaris.
Kemudian yang ke dua adalah Catatan Buku Barang Dagangan, yaitu barang-barang yang Anda jual. Semua harus tercatat, sebelum barang terjual tercatat, saat terjual juga (ikut) tercatat di buku kas harian, dan setelah terjual pun harus anda catat.
Anda juga bisa menyertakan Buku Catatan Khusus yang menyangkut biaya penyusutan. Biaya penyusutan sebenarnya bisa dipandang sebagai pengeluaran harian/ mingguan/ bulanan. Artinya biaya tersebut bisa Anda keluarkan secara harian, mingguan atau bulanan, untuk kemudian dihimpun selama masa tertentu yang Anda tetapkan sebagai batas masa produktif bagi barang-barang tersebut. Jadi, setiap barang investasi harus dihitung biaya penyusutannya.
Misalnya Anda membuka warung dengan mengontrak kios dua tahun Rp 4,8 juta, berarti Rp 200.000 per bulan. Artinya, biaya penyusutan harus Anda keluarkan adalah Rp 200.000,- per bulan. Maka dalam dua tahun akan terhimpun dana Rp 4,8 juta, yaitu sebesar uang kontrak tempat. Demikian juga bila Anda membeli kendaraan operasional, harus Anda perhitungkan kendaraan tersebut produktif berapa tahun. Jadi masukkan biaya penyusutan sebagai biaya rutin perbulannya.
Nah, untuk penyusunan Neracaa bisa dilaksanakan setelah ke 3 buku catatan tersebut selesai di buat pada periode waktu tertentu. Neraca seperti kita ketahui terdiri dari 2 kolom yaitu Harta & Hutang. Jika terdapat keuntungan (selisih lebih pemasukan dikurangi pengeluaran atau biaya) yang terdapat dalam laporan Laba Rugi bisa menambah jumlah harta tunai. Barang-barang inventaris dan sisa persediaan barang dagangan juga dimasukkan ke kolom harta. Begitu juga akumulasi biaya penyusutan dimasukkan ke kolom harta. Dengan demikian dapat Anda lihat urut-urutan penyusunan laporan keuangan dan semuanya saling berkaitan erat satu sama lain. Intinya salah satu indikasi perkembangan usaha adalah bertambahnya jumlah harta di laporan Neraca. Dan bertambahnya jumlah harta tergantung dari seberapa besar keuntungan yang bisa dibukukan pada laporan laba Rugi.




Catatan : dari contoh Laporan Laba Rugi di atas, dapat kita lihat, perusahaan dalam keadaan merugi sebesar $ 163,418.
Proses berikutnya adalah membandingkan antara Neraca tahun sebelumnya (2006) dengan Neraca Tahun Berjalan (2007), tujuannya adalah guna memperoleh data aktivitas keuangan perusahaan pada tahun 2007. Maka kita akan memperoleh bentuk laporan seperti dibawah ini :

Perhatikan kolom terakhir “NET CHANGE” (anda bisa menggantinya dengan nama kolom lain, misalnya : “NET ACTIVITIES” atau lainnya, yang penting artinya sama)
Ini adalah aktivitas yang terjadi dari 01 Januari sampai dengan 31 Desember 2007, diperoleh dengan cara mengurangkan kolom “YEAR 2007” dengan “YEAR 2006” :
(a). Pada kelompok “ASSET” (Aktiva) :
Jika angka yang dihasilkan pada kolom ini bertanda positive, artinya : terjadi pengeluaran kas. Misalnya : pada “Employee Cash Advance” , net change-nya adalah $ 37,402 artinya untuk cash advance perusahaan mengeluarkan kas sebesar $37,402.
Sebaliknya jika angka pada kolom ini bertanda negative, artinya : terjadi penerimaan kas. Misalnya : pada “Account Receivable” net change-nya adalah ($ 25,906), artinya telah terjadi realisasi kas masuk sebesar $ 25,906 sebagai hasil dari penerimaan pelunasan piutang (receivable).
(b). Pada Kelompok “LIABILITIES” dan “EQUITY” (Passiva) :
Jika angka yang dihasilkan pada kolom ini bertanda positif, artinya : telah terjadi realisasi kas masuk, demikian sebaliknya.
Dengan adanya “Laporan Laba/Rugi” dan “Neraca Perbandingan” yang telah dilengkapi dengan kolom NET CHANGE seperti diatas, maka kita sudah siap untuk menyusun Laporan Arus Kas.
Seperti telah disebutkan bahwa, Laporan Arus Kas terdiri dari :
A. Arus Kas dari Aktifitas Operasi (Operating Activities)
Sumber data berasal dari “Laporan Laba Rugi Tahun 2007”, pada contoh di atas, dari hasil operasi perusahaan selama tahun 2007, perusahaan mengalami kerugian sebesar $ 163,418, sehingga angkanya bertanda negative (Jika perusahaan memperoleh laba, maka tandanya akan positive). Laba/rugi dikurangi dengan Cost/Expense non cash (depreciation & amortization). Kebetulan dalam contoh di atas, non cash expense/cost hanya depreciation dan amortization saja. Dalam kasus lain, mungkin saja ada selisih keuntunga/kerugian kurs, jika ada maka itu harus di eliminasi juga. Maka akan diperoleh Arus kas dari aktifitas operasi.
B. Arus Kas dari Aktifitas Investasi (Investing Activities)
Pindahkan angka dari kolom “NET CHANGE” pada Neraca Perbandingan dari kelompok Asset (kecuali rekening kas tidak diikutkan), ke dalam kelompok ini. Angka bertanda positive diubah menjadi negative, begitu juga sebaliknya. Jumlahkan semua angka (bisa menggunakan formula “=sum(…….)” seperti yang saya lakukan). Maka akan diperoleh Arus Kas dari Aktifitas Investasi.
C. Arus Kas dari Aktifitas Pendanaan (Financing Activities)
Pindahkan angka dari kolom “NET CHANGE” pada Neraca Perbandingan dari kelompok Liabilities & Equity ke dalam kelompok ini. Angka bertanda positive biarkan tetap positive dan yang bertanda negative biarkan tetap negative. Lalu Jumlahkan. Maka akan diperoleh Arus Kas dari Aktifitas Pendanaan.
D. Total Aktifitas Kas (Total Cash Activities)
Diperoleh dengan menjumlahkan angka total dari masing-masing kelompok A, B & C di atas.
E. Saldo Awal Kas (Cash Beginning Balance)
Saldo Awal Kas (Cash Beginning Balance) diambil dari Neraca Tahun 2006
F. Saldo Kas yang Seharusnya (Expected Cash Ending Balance)
Diperoleh dengan menjumlahkan Total Aktivitas Kas dengan Saldo Awal Kas
G. Saldo Akhir Kenyataannya (Actual Cash Ending Balance)
Diambil dari Kas pada Neraca Tahun 2007
H. Selisih (Variance)
Lakukanlah pengujian akhir dengan membandingkan antara Expected Cash Ending Balance dengan Actual Cash Ending Balance, jika variance-nya 0 (nol), maka laporan arus kas telah sesuai.
Jika semua langkah di atas telah selesai dibuat, maka hasilnya akan nampak seperti dibawah ini :



MEMBUAT BAGAN PERKIRAAN (CHART OF ACCOUNT)

Yang dimaksud dengan rekening atau perkiraan (accounts) adalah suatu alat pencatatan dan sekaligus sebagai komponen yang paling mendasar dalam system akuntansi yang formal, untuk mencatat transaksi keuangan, baik yang menyangkut penambahan atau penurunan dari setiap jenis aktiva, hutang, modal pemilik, penghasilan dan biaya dalam perusahaan
Kumpulan dari rekening-rekening ini disebut Buku Besar (ledger). Rekening-rekening dalam buku besar dapat dipisahkan dalam tiga kelompok, yaitu :
1. Rekening-rekening Riil/Nyata (real accounts) adalah kelompok rekening yang pada setiap akhir periode akuntansi akan dipresentasikan di neraca. Itulah sebabnya rekening-rekening ini disebut juga dengan rekening neraca (balance sheet accounts). Yang termasuk rekening nyata adalah rekening-rekening aktiva, rekening-rekening utang dan rekening-rekening modal.
2. Rekening Nominal (nominal accounts) adalah kelompok rekening yang pada setiap akhir periode akutntansi akan dipresentasikan dalam laporan rugi-laba. Oleh karena itu rekening-rekening ini disebut juga dengan rekening laba-rugi (profit or loss accounts). Yang termasuk rekening nominal adalah rekening-rekening penghasilan dan rekening-rekening biaya.
3. Rekening Campuran (mix accounts) adalah rekening-rekening yang saldonya terdiri dari unsur-unsur rekening nyata dan rekening nominal. Guna penyusunan laporan keuangan, maka rekening-rekening seperti ini harus dianalisis dan dipisahkan secara tegas ke rekening nyata dan rekening nominal. Contoh dari rekening campuran adalah Perlengkapan dan Sewa dibayar di muka
.
DecEasy Accounting menyediakan beberapa contoh struktur bagan perkiraan. Kita harus menentukan apakah ingin menggunakan contoh yang sudah disediakan pada saat melakukan instalasi, kemudian memodifikasi seperlunya, atau membuat sendiri sesuai dengan perkiraan yang kita inginkan. Dalam praktikum PA1 ini kita akan membuat sendiri perkiraan-perkiraan yang di perlukan.


Langkah-langkah menyusun bagan perkiraan (Chart Of Account)
A. Langkah pertama kita harus menyediakan/menyusun bagan perkiraan berdasarkan pada persamaan akuntansi yang sederhana sebagai berikut :
Pada saat perusahaan mulai berdiri :
AKTIVA = HUTANG + MODAL (awal)
Apabila perusahaan sudah beroprasi :
AKTIVA = HUTANG + MODAL + PENGHASILAN – BIAYA
Yang kita gunakan adalah persamaan yang kedua. Masing – masing variabel dalam persamaan itu kita beri kode/nomor perkiraan tertentu, misalnya :
AKTIVA : 1
HUTANG : 2
MODAL : 3
PENGHASILAN : 4
BIAYA : 5

Variabel persamaan dan kode perkiraaan tersebut kita turunkan/kembangkan sesuai dengan perkiraan yang digunakan oleh perusahaan, misalnya :
AKTIVA : 1
AKTIVA LANCAR : 11
Kas Di Tangan : 111
Kas di Bank : 112
HUTANG : 2
HUTANG LANCAR : 21
Hutang Dagang : 211
Hutang Gaji : 212
HUTANG JK PANJANG : 22
Hutang Wesel : 221
Hutang Obligasi : 222

MODAL : 3
Modal Rian : 31
Modal Dewi : 32

PENDAPATAN : 4
PENJUALAN : 41
Penj. Komp : 411
Penj. Jasa : 412
BIAYA : 5
HPP Komputer : 51

B. Setelah kita susun maka langkah berikutnya adalah menginput accounts yang telah kita buat pada menu Chart Of Account pada DEA 4.3. Ada 8 tingkatan/level perkiraan. Tetapi tidak semua harus kita buat dan kita pakai, tergantung dari keperluan kita. Pada setiap perkiraan harus kita tentukan Type/tipe, Level/tingkatan, Parent/Induk, dan Group/kelompok dari perkiraan tersebut. Sehingga setelah kita susun, sebagian perkiraan di atas nampak sbb:
Nomor Nama Group Level Type Induk
1
11
111
2
21
211 AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas Di Tangan
HUTANG
HUTANG LANCAR
Hutang Dagang Asset
Aseet
Asset
Liabilities
Liabilities
Liabilities 1
2
3
1
2
3 General
General
Detail
General
General
Detail
1
11

2
21
Perkiraan yang level satu hampir selalu perkiraan general (general account). Pekiraan general ini mempunyai sub-sub perkiraan baik yang general maupun detail. Saldo yang ada pada perkiraan-perkiraan detail secara otomatis akan diakumulasi ke perkiraan general.
Suatu perkiraan yang tidak mempunyai sub perkiraan merupakan suatu perkiraan detail (detail account). Semua aktivitas dalam DecEasy Accounting hanya dilakukan melalui detail account. DecEasy secara otomatis meneruskan aktivitas ini ke general account.









Langkah-langkah membuat bagan perkiraan dengan DEA4.3
1. Akses layar perkiraan dengan memilih menu Edit Account lalu Enter, pada menu utama maka akan tampil sebagai berikut :



2. Masukan informasi perkiraan yang telah kita buat dengan mengisi field-field yang ada pada layar dengan penjelasan sebagai berikut :
Number
Diisi dengan nomor perkiraan tidak lebih dari 10 karakter, sesuai dengan nomor perkiraan yang telah dibuat.
Misalnya perkiraan AKTIVA diberi nomor 1.

Name
Diisi dengan nama perkiraan (paling banyak 25 karakter), yang sesuai dengan nomor perkiraannya.
Misalnya kalau nomornya 1 diisi dengan AKTIVA.

Type
Dalam hal ini ada dua pilihan, yaitu General dan Detail. Kita memilih General kalau perkiraan yang baru kita masukan masih mempunyai sub perkiraan, dan kita harus memilih Detail apabila perkiraan yang baru kita masukan sudah tidak mempunyai sub perkiraan lagi.
Karena perkiraan AKTIVA masih mempunyai sub perkiraan, maka type perkiraan ini adalah General.
Level perkiraan menentukan tingkat perkiraan dalam struktur bagan perkiraan. Level ini pasti berada satu tingkat di bawah perkiraan induk (parent account).
Untuk perkiraan AKTIVA levelnya adalah 1 (satu), karena dia tidak punya perkiraan yang diatasnya (parent-nya).

Parent
Induk perkiraan adalah perkiraan General yang merupakan induk dari perkiraan-perkiraan dibawahnya. Perkiraan ini pasti termasuk dalam jenis General dan berada satu tingkat diatas perkiraan Detail.
Untuk perkiraan AKTIVA ini tidak mempunyai induk, karena dia sendiri sebagai induk perkiraan dalam tingkat yang paling tinggi.

Group
Bila kita membuat atau menambah perkiraan baru level 1, maka kita harus menentukan kelompoknya. Yang dimaksud kelompok perkiraan adalah: Aktiva (Asset), Kewajiban (Liability), Modal (Capital), Penghasilan (Revenue), Biaya(Expense), dan debit kredit lainnya.
Untuk AKTIVA adalah masuk dalam kelompok Assets.

Consolidation Account
Bila kita menggunakan DacEasy untuk lebih dari satu perusahaan, kita dapat melakukan konsolidasi saldo perkiraan dalam satu bagan perkiraan. Untuk aktivitas ini DecEasy mengelompokan suatu file ASCII yang dapat mengimportnya dalam satu file lain. File ASCII ini berisi transaksi-transaksi General Ledger yang belum diposting. Apabila kita ingin memasukan suatu bagan perkiraan dalam transaksi konsolidasi, kita tidak perlu mengisikan apapun dalam consolidation field.

Reconsiliable Bank Account
Apabila kita merencanakan untuk menggunakan modul Cash, kita perlu menentukan paling tidak satu perkiraan rekonsiliasi, yang akan kita gunakan untuk mencocokan laporan-laporan yang diterima dari bank terhadap aktivitas yang dimasukan dalam DecEasy. Apabila kita sedang menggunakan modul Cash, jawablah Yes dalam field setiap perkiraan bank (misalnya checking dan saving) dalam bagan perkiraan kita.
Dalam praktikum PA1 anda hanya menggunakan modul General Ledger dalam mengolah akunatansi keuangan oleh karena itu maka kita isi dengan NO.

Current
Field ini berisi saldo berjalan untuk perkiraan yang bersangkutan. Untuk memasukan saldo pada field Current tekanlah F7. Maka akan tampil Sebagai berikut:


Saldo pada account Balanc diisi sebesar nilai yang terdapat dalam neraca pada soal kasus.
Perkiraan – perkiraan yng nilainya dinegativekan dalam Account Balance :
1. Perkiraan Akumulasi ……
2. Perkiraan Prive …..
Setelah informasi perkiraan AKTIVA dari perusahaan SIRARANGGE kita masukan dalam Account Information dengan benar, tampilan dalam layar nampak sbb :




3. Untuk memproses pengisian tersebut, tekan F10. Dan untuk keluar dari tampilan ini tampa menyimpanya, tekan ESC.

Mengedit Perkiraan
1. Masukan nomor perkiraan yang akan diedit atau tekan F5 untuk menampilkan bagan perkiraan dalam file LookUp.
2. Guanakan kunci anak panah untuk memilih field yang akan diedit lalu Enter. Setelah muncul account yang akan diedit lalu perbaiki kesalahannya. Untuk memperbaiki nilai saldo kita dapat menekan F7 dan menambahnya atau menguranginya (-) sebesar nilai yang sesuai.
Menghapus Perkiraan
1. Masukan nomor perkiraan yang akan dihapus atau tekan F5 lalu pilih perkiraan yang akan dihapus.
2. Tekan F6 untuk menghapus perkiraan tersebut, yang dapat dihapus hanyalah account yang beType Detail dan bersaldo nol. Jika sarat ini tidak terpenuhi maka muncul sbb:




Verifikasi Perkiraan
Setelah kita mengatur dan memasukan perkiraan-perkiraan, maka kita dapat memeriksa kembali apakah accounts yang telah kita input tersebut sudah benar. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Pada menu utama pilih menu Reports  General Ledger lalu Enter

2. langkah berikutnya pilih Chart Of Account dalam pada layar Reports General Ledger.


3. Tekan F10 untuk menampilakan layar pencetak, yang memerintahkan DecEasy untuk mencetak semua perkiraan dalam laporan.








4. Dalam Report disposition tentukan media pencetakan, apakah dengan printer, layar atau File. (pilih cetak pada Screen lalu tekan F10 untuk menampilakan Report).


1. Bandingkan hasil pencetakan dengan sumber dokumen aslinya.
2. Bila terjadi kesalahan kita harus mengedit dengan cara sebagai mana dijelaskan diatas.

SOAL PRAKTIKUM :

ANITA SALON
NERACA SALDO
PER 01 DESEMBER 2007

No. Rek Nama Rekening Level Type Parent Debit Kredit

1 AKTIVA 1 G -
11 AKTIVA LANCAR 2 G 1
111 KAS 3 D 11 11.000.000
112 PIUTANG USAHA 3 D 11 5.500.000
113 PERLENGKAPAN SALON 3 D 11 3.000.000
114 SEWA DIBYR DIMUKA 3 D 11 2.500.000
12 AKTIVA TETAP 2 G 1
121 TANAH 3 D 12 20.000.000
122 PERALATAN SALON 3 G 12
1221 HP. PERALATAN SALON 4 D 122 8.000.000
1222 AKUM. PERLT. SALON 4 D 122 800.000
123 KENDARAAN 3 G 12
1231 HP. KENDARAAN 4 D 123 25.000.000
1232 AKUM. PENY. KENDARAAN 4 D 123 2.500.000
2 HUTANG 1 G -
21 HUTANG USAHA 2 D 2 4.500.000
22 HUTANG GAJI 2 D 2 500.000
3 MODAL 1 G -
31 MODAL ANITA 2 D 3 45.500.000
32 PRIVE ANITA 2 D 3 500.000
4 PENDAPATAN 1 G -
41 PENDAPATAN JASA 2 D 4 24.500.000
5 BIAYA 1 G -
51 BIAYA GAJI 2 D 5 1.000.000
52 BIAYA PERLENGKAPAN SALON 2 D 5 500.000
53 BIAYA LISTRIK, AIR & TELPON 2 D 5 500.000
54 BIAYA SEWA 2 D 5
55 BIAYA PENY. PERLT. SALON 2 D 5
56 BIAYA PENY. KENDARAAN 2 D 5
57 BIAYA LAIN - LAIN 2 D 5 800.000
Total 78.300.000 78.300.000

1 . Buatlah bagan perkiraan NERACA SALDO diatas ke dalam DEA4

1 komentar:

  1. postingannya bagus.. tp editingnya kurang bagus. harusnya perbanyak enter supaya ga terkesan dempet2..

    BalasHapus